Selasa, 09 September 2008

Asal Mula Perang antara Suku Mee dan Moni


Pada tahun ini, 2006, di Nabire terjadi perang suku antara Suku Mee dengan Suku Wolani. Berawal dari kematian seorang kepala suku Wolani yang memiliki dan menguasai wilayah pertambangan rakyat Emas yang terdapat di wilayah Wege Degeuwo (antara Kabupaten Nabire dengan kabupaten Paniai).

Menurut sumber terpercaya, Kepala suku itu ditemukan mati oleh seorang marga Pekei dari suku Mee, tetapi oleh suku Wolani menuduh Pekei adalah pembunuhnya lalu meminta denda 5 miliar. Suku Mee hanya mampu membayar 180 juta + babi 2 ekor, suku Wolani tidak terima lalu angkat anak panah menyerang suku Mee. Besoknya, perang suku meledak di kota Nabire. Banyak yang luka-luka kena anak panah dan banyak pula yang meninggal.

Menurut sumber tadi, kematian Kepala Suku (KS) Wolani masih misterius. Masalahnya, Pekei ketemu KS itu dalam keadaan yang sudah meninggal, sehingga ada indikasi ada pihak lain yang bermain untuk memperkeruh atau menyembunyikan jejaknya. Kata sumber tadi, kepala suku itu banyak meminjamkan duit dalam jumlah yang sangat besar kepada pihak-pihak tertentu. Tetapi sudah lama tidak pernah dikembalikan sesuai janjinya. Cerita lain, KS ini juga ada masalah keluarga, KS lebih sayang istri kedua dari pada istri pertama.

Masih banyak cerita akibat emas yang muncul di tanah Papua. Kisah KS di atas adalah satu dari sekian ribu cerita yang terjadi lantaran Emas Papua yang kaya raya itu. Sampai kapanpun, emas itu akan meninggalkan berita senang dan tidak senang, berita duka dan cita.

Tidak ada komentar: